Essays24.com - Term Papers and Free Essays
Search

Professional Ethics and Business Sharia (indonesian)

Essay by   •  October 22, 2015  •  Case Study  •  1,099 Words (5 Pages)  •  1,663 Views

Essay Preview: Professional Ethics and Business Sharia (indonesian)

1 rating(s)
Report this essay
Page 1 of 5

Nama: Zuhairina Arifatul Husna

NIM: B200130365

Kelas: J

MatKul: Etika Profesi dan Bisnis Syariah

Resum Bab V Etika dan Lingkungan

Industri modern memberikan kemakmuran material yang tak tertandingi sepanjang sejarah, namun juga menciptakan ancaman-ancaman lingkungan yang menakutkan baik bagi kita dan juga generasi-generasi berikutnya. Teknologi yang memungkinkan kita memanipulasi dan mengendalikan alam ternyata juga mencemari lingkungan dan dengan cepat menghabiskan persediaan sumber daya.

Polusi mengacu pada kontaminasi yang tidak diinginkan terhadap lingkungan oleh pembuatan atau penggunaan komoditas. Penyusutan sumber daya mengacu pada konsumsi sumber daya yang terbatas atau langka. Polusi sesungguhnya merupakan salah satu jenis penyusutan sumber daya karena pencemaran air, udara, atau tanah merusak sifat-sifat yang menguntungkan dari sumber daya tersebut.

Saat ini, bahan pencemar udara telah berpengaruh pada vegetasi, menurunkan hasil panen dan industri kayu; merusak bahan-bahan bangunan melalui proses karat, perubahan warna, dan pembusukan; berbahaya bagi kesehatan dan kehidupan, menambah biaya kesehatan dan memperkecil kebahagiaan hidup; serta menciptakan ancaman kerusakan berskala global dalam bentuk pemanasan global dan hancurnya lapisan ozon di stratosfer.

Kontaminasi sumber daya air adalah masalah lama-yang telah kita hadapi semenjak peradaban manusia mulai menggunakan air untuk membuang sampah dan kotoran. Namun demikian, bahan pencemar saat ini sangat jauh beragam, dan tidak hanya terdiri dari sampah organik, namun juga garam, logam, barang-barang radioaktif, serta bakteri, virus, dan endapan. Semuanya bisa merusak atau menghancurkan kehidupan air, mengancam kehidupan manusia, dan mencemari air.

Zat beracun atau berbahaya adalah bahan-bahan yang menyebabkan kenaikan tingkat kematian atau tidak bisa diubah atau menyebabkan sakit atau yang memberikan pengaruh-pengaruh buruk bagi kesehatan dan lingkungan. Benzene adalah bahan kimia beracun yang dipakai dalam plastik, bahan celup, nylon, zat tambahan pada makanan, deterjen, obat-obatan, fungisida, dan bensin. Sampah kota merupakan sumber polusi yang signifikan, dan mengandung zat beracun seperti kadmium (dari baterai isi ulang), merkuri, timah (dari aki modil dan tabung gambar televisi), vanadium, tembaga, seng, dan PCB.

Konsumsi manusia akan bahan bakar fosil tidak bisa terus naik secara eksponensial. Saat semua cadangan sumber daya akan mulai menipis, secara otomatis proses produksinya juga akan semakin sulit dan biayanya juga semakin mahal. Jadi, meskipun tingkat penyusutannya naik dalam periode tertentu, namun kenaikan biaya produksi pada akhirnya akan mendorong kenaikan tersebut sampai puncaknya dan mulai turun sebelum seluruh cadangan sumber daya tersebut habis sama sekali.

Selama berabad-abad, lembaga bisnis diperbolehkan mengabaikan akibat-akibat kegiatan mereka terhadap lingkungan alam, satu pemanjaan yang muncul karena beberapa sebab. Pertama, para pelaku bisnis menganggap udara dan air adalah barang gratis-atau dengan kata lain, tidak ada yang memiliki dan masing-masing perusahaan bisa menggunakannya tanpa perlu mengeluarkan biaya. Kedua, bisnis melihat lingkungan sebagai barang tak terbatas.

Etika ekologi adalah sebuah etika yang mengklaim bahwa kesejahteraan dari bagian-bagian non-manusia di bumi ini secara intrinsik memiliki nilai tersendiri dan bahwa, karena adanya nilai intrinsik ini, kita manusia memiliki tugas untuk menghargai dan mempertahankannya. Pendekatan yang secara fundamental bersifat utilitarian terhadap masalah lingkungan adalah dengan melihat masalah-masalah tersebut sebagai cacat pasar. Jika suatu industri mencemari lingkungan, harga pasar dari komoditas-komoditasnya tidak lagi mencerminkan biaya sesungguhnya dalam proses produksi komoditas tersebut; hasilnya adalah kesalahan alokasi sumber daya, peningkatan jumlah limbah, dan distribusi komoditas yang tidak memadai. Konsekuensinya, seluruh masyarakat dirugikan saat kesejahteraan ekonomi secara keseluruhan menurun.

Konservasi mengacu pada penghematan sumber daya alam untuk digunakan di masa mendatang. Jadi, konservasi sebagian besar mengacu pada masa depan: kebutuhan untuk membatasi konsumsi saat ini agar cukup untuk besok. Sejumlah penulis menyatakan bahwa salah bila kita berpikir generasi mendatang juga punya hak. Ada tiga alasan yang diajukan untuk menunjukkan bahwa generasi mendatang tidak punya hak. Pertama, generasi mendatang tidak bisa dikatakan memiliki hak karena mereka saat ini belum ada dan mungkin juga tidak akan pernah ada. Kedua, jika generasi masa depan mempunyai hak, kita mungkin akan diarahkan menuju kesimpulan yang tidak masuk akal bahwa kita harus mengorbankan seluruh peradaban demi mereka. Ketiga, kita bisa mengatakan bahwa seseorang memiliki hak tertentu hanya jika kita tahu bahwa dia memiliki kepentingan tertentu yang dilindungi oleh hak tersebut.

William Shepherd dan Clair Wilcox memberikan sebuah ringkasan alasan-alasan yang direpresentasikan oleh pilihan dalam pasar dan gagalnya harga pasar untuk memperhitungkan kelangkaan sumber daya di masa mendatang:

  1. Akses beragam.
  2. Preferensi waktu dan myopia.
  3. Perkiraan yang tidak memadai.
  4. Pengaruh khusus.
  5. Pengaruh eksternal.
  6. Distribusi.

Kasus Bab V Peluang Pasar Baru

  1. Menurut penilaian Anda, apakah salah, jika dilihat dari sudut pandang etika, jika perusahaan-perusahaan mobil dunia menyerahkan rancangan mobil mereka ke Cina? Jelaskan jawaban Anda.

Menurut saya, sebenarnya boleh-boleh saja jika Cina mengundang pemanufaktur mobil seluruh dunia untuk memenuhi kebutuhan populasi penduduknya. Namun, alangkah baiknya jika Cina memikirkan dampak-dampak dan akibat yang ditimbulkan akibat banyaknya mobil yang beredar. Meskipun disebutkan bahwa mobil haruslah ramah lingkungan, tapi mengingat jumlahnya yang sangat banyak tetap akan menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan dan masyarakatnya sendiri. Jadi, jika dilihat dari sudut pandang etika, menurut saya salah jika Cina meminta rancangan mobil di seluruh dunia. Karena akan menimbulkan dampak bagi lingkungan dan perekonomian dunia. Dalam kasus tersebut telah disebutkan jika dengan adanya hal itu, Cina akan membutuhkan lebih banyak pasokan minyak. Tentu saja hal itu akan membuat Cina menjadi konsumen minyak terbesar mengingat jumlah penduduk yang padat. Dan untuk memenuhi kebutuhan akan bahan bakar yang besar, ada kemungkinan bahwa Cina akan menjual senjata. Hal tersebut juga akan berdampak bagi sektor militer dan meningkatnya potensi konflik.

...

...

Download as:   txt (8.4 Kb)   pdf (177 Kb)   docx (11.5 Kb)  
Continue for 4 more pages »
Only available on Essays24.com
Citation Generator

(2015, 10). Professional Ethics and Business Sharia (indonesian). Essays24.com. Retrieved 10, 2015, from https://www.essays24.com/essay/Professional-Ethics-and-Business-Sharia-indonesian/64013.html

"Professional Ethics and Business Sharia (indonesian)" Essays24.com. 10 2015. 2015. 10 2015 <https://www.essays24.com/essay/Professional-Ethics-and-Business-Sharia-indonesian/64013.html>.

"Professional Ethics and Business Sharia (indonesian)." Essays24.com. Essays24.com, 10 2015. Web. 10 2015. <https://www.essays24.com/essay/Professional-Ethics-and-Business-Sharia-indonesian/64013.html>.

"Professional Ethics and Business Sharia (indonesian)." Essays24.com. 10, 2015. Accessed 10, 2015. https://www.essays24.com/essay/Professional-Ethics-and-Business-Sharia-indonesian/64013.html.