Essays24.com - Term Papers and Free Essays
Search

Integrated Marketing Communicationi M3

Essay by   •  April 24, 2011  •  6,222 Words (25 Pages)  •  1,660 Views

Essay Preview: Integrated Marketing Communicationi M3

Report this essay
Page 1 of 25

Company Profile PT INDOSAT

PT Indonesian Satellite Corporation Tbk. adalah sebuah perusahaan telekomunikasi di Indonesia. Indosat merupakan perusahaan telekomunikasi dan multimedia terbesar kedua di Indonesia untuk jasa seluler (Satelindo, IM3, StarOne). Saat ini, komposisi kepemilikan saham Indosat adalah: Publik (45,19%), ST Telemedia melalui Indonesia Communications Limited (40,37%), serta Pemerintah Republik Indonesia (14,44%), termasuk saham Seri A. Indosat juga mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta, Bursa Saham Singapura, serta Bursa Saham New York.

Indosat didirikan pada tahun 1967 sebagai Perusahaan Modal Asing, dan memulai operasinya pada tahun 1969. Pada tahun 1980, Indosat menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang seluruh sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. Hingga tahun 1990, Indosat menyediakan layanan telekomunikasi seperti SLI dan layanan transmisi televisi antarbangsa.

PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) didirikan pada tahun 1993 di bawah pengawasan PT Indosat. Pendirian Satelindo sebagai anak perusahaan Indosat menjadikannya sebagai operator GSM pertama di Indonesia yang mengeluarkan kartu prabayar Mentari dan pascabayar Matrix.

Pada tahun 1994 Indosat memperdagangkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta, Bursa Efek Surabaya, dan New York Stock Exchange. Indosat merupakan perusahaan pertama yang menerapkan obligasi dengan konsep syariah pada tahun 2000. Setelah itu, pengimplementasian obligasi syariah Indosat mendapat peringkat A++. Pada tahun-tahun berikutnya penerapan tersebut diikuti oleh perusahaan-perusahaan lainnya.

Memasuki abad ke-21, Pemerintah Indonesia melakukan deregulasi di sektor telekomunikasi dengan membuka kompetisi pasar bebas. Dengan demikian, Telkom tidak lagi memonopoli telekomunikasi Indonesia. Pada tahun 2001 Indosat mendirikan PT Indosat Multi Media Mobile (IM3) dan ia menjadi pelopor GPRS dan multimedia di Indonesia, dan pada tahun yang sama Indosat memegang kendali penuh PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo).

Pada akhir tahun 2002 Pemerintah Indonesia menjual 41,94% saham Indosat ke Singapore Technologies Telemedia Pte. Ltd.. Dengan demikian, Indosat kembali menjadi PMA. Pada bulan November 2003 Indosat mengakuisisi Satelindo, IM3, dan Bimagraha.

Penjualan 41,94% saham Indosat tersebut menimbulkan banyak kontroversi. Pemerintah RI terus berupaya untuk membeli kembali (buyback) saham Indosat tersebut agar pemerintah menjadi pemegang saham yang mayoritas dan menjadikan kembali Indosat sebagai BUMN, namun hingga kini upaya pemerintah tersebut belum terealisasi akibat banyaknya kendala.

Layanan seluler bagi Indosat merupakan jenis layanan yang memberikan penerimaan paling besar, yakni hingga mencapai 75% dari seluruh penerimaan pada tahun 2006. Berdasarkan data tahun 2006, Indosat menguasai 26,9% pasar operator telepon seluler GSM (yakni melalui Mentari dan IM3) dan 3,7% pasar operator CDMA (melalui StarOne).

INDOSAT's products

 Matrix "The Freedom to be You"

Kartu pascabayar GSM untuk pengguna eksekutif dan umum.

 Mentari "Lengkap Melengkapi Hidup"

Kartu prabayar GSM untuk pengguna umum.

 IM3 "No Limits"

Kartu prabayar atau pascabayar GSM untuk pengguna muda-mudi dan umum.

 StarOne "Telefon untuk Semua"

Fixed wireless CDMA.

INDOSAT's Vision

"To become the leading cellular or wireless focused, fully integrated telecommunication network and services provider in Indonesia."

INDOSAT's Mission Statement

 To provide and develop innovative and quality products, services, and solutions, which offer the best value to our customers.

 To continuously grow shareholder values.

 To provide better quality of life to our stakeholders.

SITUATION ANALYSIS

Analisis situasi yang kami lakukan terhadap IM3 meliputi analisis eksternal dan analisis internal, yaitu sebagai berikut :

External Analysis

 Economic Forces

Salah satu bukti konkret bahwa daya beli masyarakat Indonesia telah perlahan meningkat antara lain adalah terjadinya pergeseran tingkat kebutuhan akan telepon seluler dari kebutuhan tersier menjadi kebutuhan primer bagi sebagian besar kalangan. Telepon seluler yang pada beberapa dekade lalu dianggap sebagai barang mewah, kini hampir dimiliki oleh masyarakat dari berbagai lapisan kalangan. Sehingga, operator telepon pun sangat dibutuhkan sebagai produk komplementer. Semakin meningkatnya penjualan telepon seluler maka juga akan meningkatkan penjualan produk operator telepon seluler. Namun biar bagaimana pun, kondisi makro belum pulih secara utuh. Keadaan itu menyebabkan tetap saja ada banyak pembeli yang masih sensitif terhadap harga, tapi mereka tetap menuntut kualitas dan pelayanan nomor satu. Celah itu lah yang ingin digarap IM3 diantara serangkaian produk Indosat lainnya, dimana IM3 ingin memenuhi kecenderungan pasar saat ini mengarah ke level menengah-bawah, namun tetap mengedepankan kualitas, fitur, dan layanan yang memuaskan.

 Social, Cultural, and Demographic Forces

Bangkitnya kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya telekomunikasi dan penyampaian arus informasi secara cepat dan praktis telah merangsang kebutuhan telepon seluler dan operator telepon seluler secara besar-besaran selama beberapa tahun terakhir. Untuk menjawab kebutuhan tersebut, maka perkembangan dan inovasi di dunia telekomunikasi seakan tidak pernah berhenti. Dengan banyaknya pilihan yang ada dan akses terhadap informasi yang memadai, pengguna telepon seluler menjadi semakin selektif dan pandai dalam memilih produk ataupun layanan yang mereka butuhkan.

Di samping itu, sebagian besar masyarakat kita menganut paham "biar bokek asal gaya", sehingga para supplier telepon seluler dan operator layanan seluler melihat

...

...

Download as:   txt (47.9 Kb)   pdf (462.7 Kb)   docx (31.4 Kb)  
Continue for 24 more pages »
Only available on Essays24.com